Minggu, Februari 27, 2011

Laptop - Mobile Computing (in progress)

Apakah anda memiliki laptop? Saat ini laptop sudah hampir umum ditemukan dimana-mana, mulai dari kalangan eksekutif atas, selebriti, akademisi, bahkan hingga anak sekolahan. Kali ini saya akan mencoba mengupas lebih jauh mengenai laptop.

Pendahuluan
Laptop atau
notebook merupakan ejaan bahasa Inggris, yang dialihbahasakan ke bahasa Indonesia menjadi "komputer jinjing". Kata ‘laptop’ lebih sering digunakan karena diambil dari perilaku pengguna notebook, yang lebih suka meletakkan notebooknya di atas paha daripada meletakkan di atas meja. Kata ‘Lap’ sendiri merupakan bahasa Inggris yang artinya ‘pangkuan’.

Sebuah laptop mengintegrasikan komponen komponen dari komputer desktop, seperti display, keyboard, touchpad/trackpad, dan speaker ke dalam satu unit sistem. Sumber daya laptop disuplai lewat AC adaptor dan dapat digunakan pula sebagai alat charging baterai. Sebuah laptop dalam kondisi baru umumnya memiliki daya tahan sekitar 3-5 jam, tergantung dari penggunaan, konfigurasi, power management, dan daya tahan baterai itu sendiri.

Pada mulanya, laptop diperuntukkan untuk kalangan terbatas dan memiliki mobilitas tinggi pada saat itu, seperti militer, akuntan, dan sales. Seiring perkembangan teknologi, saat ini laptop telah berkembang pesat hingga ke segala kalangan. Sejarah mencatat bahwa laptop pertama di dunia adalah Xerox PARC, sebuah
portable PC yang dikembangkan oleh Alan Kay di tahun 1968. Idenya adalah berdasarkan makalahnya yang berjudul "Dynabook" yang mendeskripsikan cikal bakal laptop sebagai "A personal, portable information manipulator".


Klasifikasi
Saat ini hanya ada 3 kelas utama dalam laptop yaitu:
  • Full-size laptop - deskripsi yang sangat umum dijumpai dalam laptop.
  • Tablet PC - laptop sentuh, ada yang memiliki keyboard dedicated maupun tidak, tetapi untuk memudahkan pengklasifikasian, saya nyatakan tablet PC adalah laptop yang memiliki mainboard terpasang di display.
  • Rugged laptop - laptop heavy duty, sangat kuat, dapat beroperasi dalam kondisi ekstrim.
Untuk full size laptop sendiri dapat dibagi menjadi
  • Desktop replacement computer
  • Notebook
  • Subnotebook
  • Netbook

Sumber:
http://en.wikipedia.org/wiki/Laptop
http://uangmayainternet.blogspot.com/2009/01/beda-notebook-laptop-netbook-dan-nettop.html

Rabu, Februari 16, 2011

Manfaat Belajar Musik

Pernah kita pikirkan, kenapa kita susah menghafal bahan pelajaran sekolah? Apa yang membuat kita sulit menghafal kalimat dalam buku-buku pelajaran? Namun pernahkah kita pikirkan kenapa kita begitu gampang menghafal syair-syair lagu dalam bahasa Indonesia, Inggris, Cina bahkan bahasa India, yang walaupun banyak lagu-lagu tersebut belum tentu kita pahami maksudnya? Apa yang membuat kita bisa menghafal syair-syair lagu sebegitu banyaknya tanpa merasa kesusahan atau terbebani? Bahkan orang yang tidak bisa membaca sekalipun dapat menghafal syair-syair lagu dengan jumlah yang banyak. Yang menjadi pertimbangan kita adalah, ada apa dengan musik? Apakah musik dapat menstimulasi dan mengoptimalkan otak atau kecerdasan seseorang?

Poin inilah yang menjadi pertimbangan para ilmuwan untuk terus melakukan penelitian terhadap pengaruh positif musik dalam kecerdasan seseorang karena mereka melihat bahwa orang yang belajar musik dapat meningkatkan kecerdasan dan prestasinya dalam bidang ilmu lain. Maka tidak heran, negara-negara maju menjadikan mata pelajaran musik menjadi salah satu mata pelajaran penting untuk bisa melanjutkan sekolah ke tingkat yang lebih tinggi. Negara Korea misalnya, semua orang Korea tak satu pun mereka yang tidak mengenal musik. Memang tidak semua bisa main piano atau instrumen lainnya, tetapi mereka semua bisa membaca not balok dan bernyanyi dengan suara yang indah dan terlatih. Ini menunjukkan bahwa pendidikan musik merupakan pelajaran penting di negara itu.

Yang menjadi pertanyaan adalah berapa pentingkah musik bagi anak kita? Mungkin hasil penelitian dari para ilmuwan yang diselenggarakan berbulan-bulan di sebuah sekolah di Swiss ini dapat menjadi pertimbangan kita. Dalam hasil penelitian tersebut yang diberi judul "Children Learn Faster to the Sound of Music" menyimpulkan bahwa anak-anak yang belajar musik memiliki daya tangkap lebih cepat dibanding anak-anak yang tidak belajar musik. Disamping itu, terlihat prestasi sekolah anak-anak yang belajar musik, juga menunjukkan peningkatan yang lebih tinggi dibanding mereka yang tidak belajar musik. Di Rhole Island, Amerika Serikat penelitian juga dilakukan terhadap anak-anak sekolah musik tingkat 8 (delapan), dan pada kesimpulannya dalam artikel yang berjudul "Learning Improved by Arts Training" bahwa anak-anak yang belajar musik memiliki kepekaan dan daya imajinasi yang lebih tinggi dibanding anak-anak yang tidak belajar musik. Mereka yang belajar musik akan lebih cenderung lebih kreatif dibanding dengan yang tidak belajar musik. Salah satu artikel dalam majalah psikologi di Jerman, "Psychologie Heute" yang diberi judul "Music Makes Children Smart" melaporkan bahwa anak-anak yang belajar musik cenderung lebih peka perasaannya dalam berbagai suasana. Meskipun para ilmuwan masih terus meneliti kesimpulan diatas, namun mereka secara aklamasi mengakui bahwa musik bisa memberikan stimulus atau rangsangan terhadap bidang lainnya serta bisa membantu kecerdasan seseorang.

Nah, sekarang kita kembali pada pertanyaan tadi. Apa yang membuat kita lebih mudah menghafal syair-syair lagu dibanding dengan materi pelajaran sekolah? Jawabannya adalah ketika kita menghafal materi pelajaran sekolah, kita memakai otak kanan kita. Otak kanan ini sudah kita pakai sejak kita lahir hingga kita kuliah bahkan selama kita hidup. Sedangkan ketika kita bernyanyi atau bermain musik kita memakai otak kiri. Jadi ketika kita menghafal syair-syair lagu, pada umumnya kita tidak menghafalkannya seperti kita menghafal bahan ujian sekolah tetapi kita menghafalnya sambil kita bernyanyi. Jadi ketika menghafal syair sebuah lagu, di sana kita telah menggunakan kedua bagian otak kita.

Disamping pengaruh positif di atas, musik juga bisa memberikan pengaruh positif terhadap kepribadian seorang anak. Belajar musik bisa membangun rasa percaya diri anak. Kita ambil sebagai contoh seorang yang sedang belajar piano. Jika ia terus belajar piano hingga mahir maka rasa percaya diri yang tinggi dan mental yang kuat akan terbentuk dengan sendirinya meskipun tadinya ia seorang pemalu. Kenapa demikian? Karena selama belajar piano ia dituntut untuk mencapai standar tertentu, dimana ia harus belajar mengalahkan segala rintangan dan kelemahannya.

Pertimbangkan fakta-fakta ini. Pertama, ia akan dibentuk melalui konser-konser piano yang diikutinya selama belajar piano, baik di tempat tertutup seperti hotel-hotel atau di tempat terbuka seperti di mall-mall. Bahkan jika ia berprestasi ia akan mengikuti pertandingan-pertandingan di berbagai perlombaan di tempat kursus, sekolah, kota, ibu kota, bahkan pertandingan International di berbagai negara. Rasa percaya diri itu dengan sendirinya akan terbentuk. Kedua, rasa percaya diri juga akan diperoleh ketika mengikuti ujian Piano baik ujian lokal kursus atau International seperti mengikuti ujian Royal atau The Association Boards of Royal Schools of Music (ABRSM) karena para penguji ujian ini adalah orang-orang Inggris yang secara khusus dikirim ke berbagai negara.

Hal lain yang tidak kalah pentingnya adalah bahwa dengan belajar musik, misalnya piano, ia akan memiliki waktu yang terbatas untuk bergabung dengan teman-temannya yang nakal dan jahat di luar jam sekolah. Kenakalan remaja dan narkoba semakin banyak memakan korban khususnya anak-anak yang masih duduk di bangku sekolah. Kegiatan belajar musik tentu akan membantu anak-anak kita terhindar dari masalah tersebut karena belajar piano misalnya bukan hanya sekedar belajar, meskipun pertemuan di tempat kursus hanya berlangsung sekali dalam satu minggu tetapi murid-murid piano dituntut untuk terus berlatih dan belajar di rumah minimal satu jam setiap harinya jika ingin berhasil dalam belajar piano. Anak-anak remaja juga bisa mengikuti kelompok musik mini chambers atau mini orchestra yang dibentuk oleh tempat-tempat kursus tertentu.

Hal penting lainnya adalah bahwa mahir dalam bermain musik misalnya piano dapat memberikan penghasilan bagi seorang pianis. Memang benar, ketika kita mengirimkan anak-anak kita belajar piano sekali dalam satu minggu, kita tidak berencana yang macam-macam. Kita pikir itu hanya sekadar mengisi waktu atau bagi kita yang mengerti manfaat musik seperti yang saya paparkan di atas, kita ingin anak kita bisa lebih berkreatif dan lebih cerdas di sekolah. Ini memang rencana yang baik tetapi kita juga tidak tahu masa depan anak-anak kita, apakah ia akan berhasil kuliah atau setelah kuliah berhasil dalam pekerjaannya dan sebagainya. Tetapi jika ia mahir dalam musik piano, itu bisa menjadi sumber penghasilan yang luar biasa di masa yang akan datang. Seseorang yang sudah lulus grade 8 Royal (ABRSM), ia tidak susah untuk mendapatkan uang sebesar 5-8 juta per bulan. Jadi musik itu sendiri akan menjadi alternatif penghasilan anak-anak kita di masa yang akan datang. Bahkan masa sekarang ada banyak sarjana meninggalkan bidang yang digelutinya bertahun-tahun demi memfokuskan diri untuk mengajar musik. Dulu pemain musik seperti pianis dianggap rendah tetapi sekarang ini keahlian musik bisa mengangkat martabat dan harga diri seseorang serta dapat berpenghasilan sampai puluhan juta per bulan.

Selagi ada kesempatan dan kemampuan, kenapa kita tidak mengirimkan anak-anak kita untuk belajar musik agar mendapat manfaat diatas?

http://www.belajar-piano.com/belajar_piano/articles/apa_manfaat_belajar_musik.htm

Kenapa Musik Membuat Orang Bahagia

VIVAnews - Musik merupakan bahasa yang universal. Tak heran bila musik menjadi salah satu bagian terbesar dari warisan peradaban manusia sepanjang sejarah.

Sebab, dengan mendengar musik banyak orang yang merasa terhibur dan merasa tenteram. Apa penyebabnya?

Menurut sebuah penelitian, alasan manusia menyukai musik sama dengan alasan manusia menyukai seks, narkoba, berjudi, atau makanan yang enak. Dengan mendengarkan nada-nada dalam musik, ternyata otak manusia akan melepas zat kimia bernama dopamine.

Dopamine adalah sebuah zat kimia yang terkait erat dengan motivasi dan kecanduan. Dopamine membuat binatang ingin mencari makanan sebelum mereka lapar.

Dari hasil riset yang dilakukan oleh ilmuwan dari McGill University di Montreal Kanada, ternyata musik-musik 'Four Season' karangan Vivaldi atau 'You Enjoy Myself' ciptaan Phish bisa membuat dopamine mengalir deras.

"Ini pada dasarnya menjelaskan mengapa musik sudah ada sejak lama. Kesenangan intens yang kita dapatkan dari musik secara biologis memacu otak dan kini hal itu terbukti," kata Valorie Salimpoor, neuroscientist dari McGill.

Penelitian ini sendiri melibatkan delapan pecinta musik yang dicekok dengan musik-musik kegemaran mereka dari berbagai genre, mulai dari klasik, jazz, rock, dan pop. Setelah 15 menit didengarkan musik, obyek penelitian diinjeksi dengan unsur radioaktif yang akan mengikat reseptor-reseptor dopamine.

Kemudian, dengan sebuah alat bernama pemindai PET, ilmuwan bisa melihat apakah unsur itu mengalir dalam darah atau tidak. Bila mengalir, maka ilmuwan akan menyimpulkan bahwa memang terjadi pelepasan dopamine dalam otak. "Ini merupakan riset pertama yang menunjukkan dopamine dilepaskan untuk merespon rangsangan estetik," kata Salimpoor.

Selain itu, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa seperti halnya seks dan narkoba, musik ternyata juga menyebabkan candu.

"Musik akan menjadi alat yang berguna untuk menjelaskan segala macam aspek kesenangan, kecanduan dan perilaku maladaptif (adaptasi yang salah)," kata David Huron, periset kognisi musik dari Ohio State Uiversity.

sumber : http://teknologi.vivanews.com/news/read/204645-kenapa-musik-membuat-orang-bahagia